Arsip Blog

Rabu, 29 Februari 2012

Satu Ransel Saja!

Pengalamanku bepergian belumlah banyak. Meski baru sedikit tempat yang kukunjungi, tapi karakteristiknya bermacam-macam. Ada daerah yang didominasi laut dan udaranya luar biasa panas, kadang perkotaan, pernah pula ke daerah pegunungan yang kalau malam hari lumayan menyiksa sampai gak bisa tidur, saking dinginnya. Lama bepergian juga bervariasi. Ada yang cuma beberapa hari, tapi pernah juga sampai sebulan penuh. Nah, lalu bagaimana caraku mengemas barang bawaan?


Entah itu ke daerah berhawa panas, dingin, pergi beberapa hari, atau sampai beberapa minggu...patokanku adalah: bawa satu ransel saja! Mau muat banyak atau sedikit, pokoknya satu ransel saja. Ranselku memang imut sekali. Aslinya bukan ransel yang berfungsi sebagai outdoor gear. Dia adalah tas punggung merk Export warna hitam seharga Rp. 280.000,-, dengan laptop case di dalamnya. Meski kecil, dia punya banyak kompartemen, kantong-kantong rahasia di dalamnya, dan kuatnya minta ampun. Bayangkan saja, sejak kubeli 6 tahun lalu, sampai saat ini kondisinya masih sangat bagus. Dia sudah menemaniku sampai puncak Bromo, merayakan tahun baru di Bali, kupeluk erat ketika kapalku dihantam badai di Wakatobi, dan sehari-hari bertugas membawakan perlengkapan mengajarku hehehehe.



seminggu di Bali, bawaannya cukup satu ransel kecil ini




Ransel berukuran kecil tentunya tidak bisa memuat barang sebanyak ransel besar yang biasa dipanggul bule-bule ketika backpacking. Tapi justru disitulah serunya. Pada akhirnya aku hanya memuat barang yang benar-benar dibutuhkan saja, dan bisa menyingkirkan barang yang 'kupikir' akan kubutuhkan, padahal belum tentu dipakai juga. Kalau perempuan, tentunya acara berkemas menjadi sedikit lebih 'rempong' dibanding laki-laki karena perlengkapannya banyak. Misalnya macam-macam lotion, peralatan makeup, pembalut, dan lain-lain. Belum lagi keinginan untuk selalu tampil gaya dalam segala suasana, meski misalnya lagi uyel-uyelan kepanasan di dalam kereta ekonomi! Hahahaha...Oke deh, dalam hal ini tentunya aku agak iri ya dengan para lelaki yang dengan percaya diri bisa memakai baju yang sama berhari-hari sehingga bawaannya jauh lebih ringkas.


Tapi untungnya aku pun orangnya tak mau direpotkan barang bawaan. Bepergian ya paling nikmat cuma gendong satu ransel saja! Bebas, ringkas, dan leluasa naik turun dari kendaraan. Jadi biasanya aku berkemas berdasarkan lamanya bepergian dan karakteristik tempat tujuan (udaranya dingin atau panas, adat-istiadat di daerahnya cukup ketat atau longgar, tingkat keamanan, dan kelengkapan sarana-prasarana). 


Ketika magang sebulan di Wakatobi, bawaanku ya cuma satu ransel kecil itu saja. Karena disana aku akan menetap lama di suatu daerah, jadi tak perlu membawa banyak baju. Bukankah ada teknologi bernama 'cuci baju'? Hehehe...Selain itu, di daerah berudara panas, bawaan kita cenderung lebih ringan. Cukup 2-3 celana pendek dan beberapa potong kaos tipis. Selebihnya tetap wajib bawa jaket untuk jaga-jaga jika tak enak badan, melindungi kulit ketika cuaca terlampau panas, dan menangkal angin kencang. Ringan bukan? Aku sempat agak direpotkan juga dengan peralatan mandi dan aneka lotion  yang sengaja dibawa dari rumah, karena berpikir pulau tempat aku kerja adalah jenis pulau terpencil dan terisolasi dari kehidupan luar, sehingga jauh dari peradaban hahaha...Nyatanya di pulau tersebut lebih mudah menemukan aneka produl perawatan dan kecantikan dibanding sayuran. Kekeliruan seperti itu akibat dari kesalahanku sendiri. Gak cari informasi baik dari internet maupun bertanya pada teman yang pernah kesana. Ah bodohnya....Sama halnya ketika seminggu di Bali, bawa baju sedikit yang penting bisa padu-padan biar kalau difoto gak itu-itu lagi bajunya. Jangan khawatir dengan baju kotor, tinggal 'lempar' saja ke laundry. Beres!



bepergian sebulan, bawaannya tetap ringan!




Lain halnya ketika baru-baru ini ke Bromo. Padahal cuma sebentar, disana pun menginap semalam saja, selebihnya menghabiskan waktu yang sangat panjang di perjalanan. Tapi rekor deh, bawaanku lebih banyak dari biasanya. Mengapa begitu saudara? Karena aku membawa 4  buah baju hangat! Belum lagi celana jins yang biasanya kuhindari, kali itu terpaksa diangkut serta, dan...sepatu lengkap dengan kaos kakinya. Semua itu demi kenyamanan ketika mendaki di tengah udara super-duper dingin! Tapi tetap dong...semua harus muat dalam satu ransel saja. Itu masih bisa-bisanya menyelipkan totebag untuk wadah oleh-oleh lho...! Hihihi...Oya, beruntung pula aku menerapkan tipsnya si Trinity Traveler untuk membawa selembar kain tipis multifungsi. Memang beneran terpakai! Untuk mengalasi kasur penginapan yang aku yakin spreinya jarang diganti ;(


Ransel kecil membuatku tertantang untuk berkemas seringkas mungkin. Di kompartemen paling bawah, aku menyimpan barang-barang bertekstur keras dan berat dengan prioritas pemakaian tidak terlalu urgent. Semakin ke atas semakin ringan dengan prioritas pemakaian meningkat. Pocket serbaguna yang menampung hape, karet gelang, peniti, kantong kresek besar dan kecil yang dilipat rapi, pulpen, notebook kecil, aku taruh paling atas karena pastinya paling sering digunakan. Oya, jangan remehkan kantong kresek ini! Kita diuntungkan dengan bahannya yang mudah dilipat sampai kecil lalu diikat karet. Sama sekali tidak makan tempat. Bisa diselipkan di saku ransel atau dimasukan dalam pocket. Kita kan gak pernah tau kapan akan membutuhkan jasa si kantong kresek ini. Memangnya baju kotormu tidak kamu pisahkan? ;)  Bawalah kantong kresek berukuran sangat besar dan sangat kecil. Keduanya sama pentingnya. Yang besar bisa berfungsi sebagai pelindung ransel, apalagi jika ranselnya tidak dilengkapi rain cover. Dan yang kecil...bisa buat menampung muntahan jika mengalami mabuk perjalanan!


Salah satu cara mengemas dengan ringkas tentu dengan membawa barang-barang ringan yang mudah disesuaikan dengan kapasitas ransel. Aku sendiri sih sudah beberapa waktu ini merasa lebih nyaman memakai dan membawa celana harem juga terusan! Betul, terusan atau sackdress juga nyaman dikenakan bepergian. Dan lebih irit tempat, karena dibanding baju yang tentu harus dipakai dengan celana, sackdress ini cuma satu helai saja! Jangan lupa pakai celana pendek pelapis, supaya aman dari intipan mata-mata nakal. Bepergian dengan celana harem atau terusan jauh lebih sehat karena aliran darah tetap lancar, leluasa, dan jauh dari perasaan ketat terjepit seperti ketika memakai  celana jins. Itu menurutku lho yaaa ;)


Mengumpulkan cukup informasi mengenai situasi perjalanan dan tempat tujuan pun bisa meng-efektif-kan pemilihan barang bawaan. Dan selebihnya...berkemas dengan ringan akan membuat langkah menjadi ringan pula, karena intinya aku ingin menikmati suka-duka, pahit-manis-nya perjalanan, bukan mengkhawatirkan barang bawaan ;)



1 komentar:

  1. Nah itu! suka pengen banyak bawa soalnya pengen selalu matching di setiap suasana.... (Tapi kudu dibayar dengan beurat babawaan.. hiks!)

    Cool tips euy!

    BalasHapus